Laporan ini merupakan hasil penelitian ekstensif yang diprakarsai oleh Bioregional Weaving Labs (BWL) Collective , sebuah koalisi yang terdiri dari 25+ inovator sosial pengubah sistem yang membangun jembatan untuk mengatasi krisis iklim dan keanekaragaman hayati yang mendesak. Kami tidak hanya berkolaborasi, namun kami menyatukan tim dan sumber daya kami untuk membentuk satu tim dengan visi dan misi bersama.
Kami terdiri dari wirausahawan sosial-lingkungan yang merancang dan menerapkan Solusi Berbasis Alam (NbS) dan fasilitator seperti Ashoka, Commonland, Presencing Institute, dan Drawdown Europe Research Association yang menciptakan kondisi pendukung yang tepat agar NBS dapat bertahan dan berkembang.
Menenun adalah praktik menghubungkan orang, proyek, dan tempat satu sama lain dan dengan tujuan bersama; membina kolaborasi untuk mencapai dampak sistemik; memfasilitasi pembelajaran kolektif; dan mewujudkan perubahan yang ingin kita lihat. Bersama-sama kami mengembangkan konsep Lab Tenun Bioregional.
Organisasi-organisasi yang menjadi bagian dari kolektif kami memimpin proyek restorasi bentang alam berskala besar di seluruh dunia, diprakarsai dan dipimpin oleh ratusan wirausahawan sosial-lingkungan yang berpengaruh, didukung oleh para ilmuwan dari seluruh dunia, dan terlibat dengan ribuan orang dan komunitas yang melakukan perubahan. bidang sosial dari sistem ego hingga kesadaran ekosistem. Proyek-proyek ini menunjukkan kepada kita potensi solusi yang dirancang untuk membantu manusia dan bumi berkembang bersama; apa yang kami sebut Solusi Berbasis Alam (NbS).
Penelitian kami memperjelas bahwa seringkali para pemangku kepentingan yang terlibat dalam NbS bekerja dalam silo yang terfragmentasi, mengutamakan ego dibandingkan lingkungan, dan tidak memastikan bahwa proses transformasi benar-benar inklusif dan diatur dengan baik. Selain itu, perempuan, pemuda, kelompok minoritas, dan komunitas rentan adalah kelompok yang paling terkena dampak perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati, namun suara mereka biasanya tidak terwakili dengan baik dalam desain dan implementasi NbS. Oleh karena itu, kita harus beralih dari kepemimpinan tradisional menuju kepemimpinan ekosistem kolektif, dan menciptakan pendekatan yang inklusif, holistik, dan terintegrasi, bukan pendekatan yang terfragmentasi.
Laporan ini menyajikan analisis kami mengenai hambatan sistemik yang menghalangi pengarusutamaan NbS yang adil, inklusif, dan partisipatif. Analisis ini menjadi dasar bagi strategi bagaimana mengorganisir perubahan sistemik secara kolektif, untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan NbS menyebar lebih cepat dan mengkatalisasi transisi luas menuju masa depan yang regeneratif.
Bagaimana laporan ini ditulis:
- Bagian 1 mengulas keadaan dunia untuk memahami dengan tepat bagaimana kita melintasi batas-batas planet, dan apa saja faktor pendorong utama di baliknya.
- Bagian 2 mengeksplorasi konsep Solusi Berbasis Alam (NbS) dan menganalisis hambatan sistemik yang menghalangi pengarusutamaan solusi tersebut.
- Bagian 3 menyelami lebih dalam pekerjaan para wirausahawan sosial-lingkungan dari BWL Collective kami, untuk mengeksplorasi peran inovasi sosial dalam memastikan desain dan implementasi NbS yang berbasis hak, inklusif, dan partisipatif. Kami juga menganalisis bagaimana pendekatan mereka berkontribusi dalam membentuk arsitektur ekonomi regeneratif yang baru.
- Bagian 4 menyajikan strategi kolektif kami untuk mengatur dampak kolektif melalui 'Laboratorium Tenun Bioregional', untuk menghilangkan hambatan sistemik dan memastikan NbS dapat diterapkan dalam skala besar, dengan cepat.
- Terakhir , Lampiran memberikan daftar istilah dan penjelasan yang lebih luas dari masing-masing model NbS yang diteliti.